Thursday, 24 January 2013

Gelombang Air Laut (Ombak)



Bila anda duduk agak lama memperhatikan "permukaan air laut, maka anda akan menarik kesimpulan, bahwa pada keadaan hari cuaca terang, hanya sedikit sekali terjadi riak gelombang di atas permukaan air. Tetapi pada musim angin bertiup kencang atau angin taufan, maka muncullah gelombang yang besar pula.
Tentu saja mudah bagi kita untuk menarik kesimpulan apa yang menyebabkan gelombang di dalam air itu. Tak lain ialah angin. Sebuah gelombang adalah suatu cara berpindahnya satu bentuk tenaga dari satu tempat ke tempat yang lain. Maka unluk memindahkan gelombang itu diperlukan sejenis tenaga untuk penggeraknya. Maka angin itulah yang menjadi sumber tenaga penggerak di air itu.
Bila anda memperhatikan betul gerak gelombang itu yang kelihatannya silih berganti, maka gelombang air itu nampak seperti bergerak maju ke depan. Tetapi bila ada terdapat sekeping kayu yang mengambang di atas permukaan air itu, maka kita akan temukan, bahwa kayu itu tidak bergerak maju seperti halnya gerak gelombang itu pada pemandangan mata kita. Ia hanya akan terlunta-lunta turun naik saja di tempat itu karena digerakkan gelombang. la hanya bergerak dan berpindah tempat, kalau angin mendorong dia atau air pasang menghanyutkan dia.
Lalu tenaga penggerak apakah yang terjadi di dalam gelombang itu? Sebuah gelombang di dalam air itu pada hakekatnya adalah disebabkan bergeraknya partikel-partikel dalam air itu secara turun naik. Gerakan itu menjalar terus sampai mencapai tepi pantai, sedangken partikel-partikel dalam air itu tetap saja. Kita ambil satu contoh. Misainya kita membentangkan seutas tali di dalam air. Kita dapat menggerakkan sebuah gelombang air melintasi tali itu. Gerakan turun naik dari gelombang itu akan menembus tali itu, tetapi ia tidak akan memindahkan partikel tali itu.
Oleh karena gelombang air ini semakin dekat menuju ke darat semakin pendek jaraknya ia menyentuh dasar tanah, maka kecepatan gerak gelombang itu berkurang karena terjadi benturan itu. Bagian atas permukaan air akan tetap bergerak terus, kemudian tergulung pecah. Itulah yang kita sebut "pecahan ombak".
Akhirnya tenaga yang mendorong gelombang itu membentur sendiri pada sepanjang jalur tepi pantai dan berakhir di situ untuk lenyap. Kalau anda ingin mengujinya, mudah saja. Berdirilah anda di dalam air, di antara hempasan gelombang itu di sepanjang tepi pantai, maka anda akan menyadari bahwa seperti terasa ada kekuatan yang mendorong kita.
Di dalam gelombang air, partikel-partikel air itu bergerak menurut garis lingkar, sambil bergerak ke atas dan maju, oleh karena ia didorong oleh angin. Tetapi kemudian ia jatuh lagi ke bawah dan bergerak mundur oleh karena terseret oleh daya tarik bumi, sehingga bentuk gelombang air yang membubung itu mengalun lagi ke bawah menjadi rata. Gerakan turun naik ini lah yang menyebabkan gelombang itu bergerak maju. 
Jarak antara satu jalur gelombang dengan yang lainnya kita sebut panjang gelombang, dan titik yang terendah kita sebut "serokan".


Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut :
“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan terbentuk gelombang”.

Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
  1. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
  2. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pacah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang
  3. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan disebut dengan gelombang “tsunami”. Contoh ketika Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan kerugian.

Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:
  1. Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar. Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam. Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut. Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.
  2. Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini dimanfaatkan untuk olah raga surfing.
  3. Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali disebut back swash.

No comments:

Post a Comment