Proses terbentuknya awan adalah: Awan terbentuk dari kumpulan uap air laut yang menyatu di angkasa, karena perubahan suhu maka kumpulan uap air itu menjadi air dan pada akhirnya jatuh ke bumi menjadi hujan.
Kadang kumpulan uap air di angkasa tidak rata dari satu tempat ke tempat lain, itulah sebabnya hujan turun juga tidak merata. Kalau kumpulan air mengumpul dalam jumlah yang cukup besar, bisa menyebabkan hujan lebat yang tidak berhenti.
Berikut jenis-jenis awan antara lain:
- Stratus : Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju.
- Kumulus: Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
- Stratokumulus: Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan.
- Kumulonimbus: Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
- Nimbostratus: Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju.
- Altostratus: Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
- Altokumulus: Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni.
- Sirus: Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
- Sirostratus: Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
- Sirokumulus: Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.
No comments:
Post a Comment